Paquita Wijaya
July, 11th 2011 | by Iwan Setiawan | 0
Saya butuh penyesuaian.
Photo by: Dokumentasi Istimewa
Bintang film Bulan Tertusuk Ilalang yang disutradarai Garin Nugroho dan penyanyi yang sempat mengeluarkan 3 album dan terkenal dengan hits “Dua Manusia” ini, telah hampir 16 tahun vakum dari dunia hiburan. Dosen IKJ yang juga menyutradarai film Nyanyian Seorang Istri dan beberapa acara TV ini juga sempat menjadi perancang busana. Kini, ia kembali ke dunia hiburan dengan sebuah album musik yang mengemas ulang lagu-lagu yang pernah hits di masa lalu. Kemana saja Paquita? Berikut ulasannya.
Bisa cerita mengenai 'come back-nya’ ini?
Sebenarnya lebih karena kerinduan pada industri musik. Rentang16 tahun adalah waktu panjang untuk istirahat dan kalau saya tidak melakukannya sekarang, maka mungkin saya tidak akan pernah menjalankannya. Album ini diproduseri oleh Rishanda Singgih, produser dan musisi yang masih sangat muda. Dia punya talenta yang luar biasa dan saya sangat senang bisa bekerja sama dengan Shanda. Kita dibesarkan dengan latar belakang musik yang berbeda dan perbedaan masa inilah yang menjadi tema utama dari album Asa. Kita rencananya akan road show setelah launching pada tanggal 6 Juli ke Jakarta, Surabaya, Bali, dan Bandung.
Kenapa memilh recycle?
Saya ingin lagu-lagu Indonesia lama kembali dipopulerkan dengan nuansa yang baru. Menggabungkan lagu-lagu dari era saya dengan aransemen musik dari era Shanda. Kita banyak diskusi soal referensi lagu, apalagi di awal proses album ini. Saya sebenarnya tidak terlalu terbiasa dengan alat musik elektrik karena saya dari dulu lebih banyak bermain dengan nuansa instrumen akustik. Tapi saya sangat menikmati alam digital yang dituangkan dalam album ini. Suasana baru yang menyegarkan.
Kemana saja selama ini ?
Sebetulnya masih tetap ada di dunia hiburan. Namun memang ‘tidak terdengar’ karena tidak terkena ekspos media. Saya tetap aktif dalam sejumlah produksii film maupun pembuatan iklan-iklan.
Susah nggak kembali berkarier di dunia musik setelah belasan tahun vakum?
Saya memang perlu melakukan sejumlah penyesuaian. Industrinya juga sudah berbeda. Penjualan sifatnya lebih banyak digital dan bukan fisikal seperti 16 tahun yang lalu. Perlu sadar saja akan kondisi itu.
Apa yang Anda janjikan dalam album ini?
Insya Allah enjoyment... It's a chill-out album.
Kegiatan lain di luar penggarapan album ini?
Saya juga sedang menyiapkan konser amal untuk Yayasan Aids Indonesia, bersama Duncan Sheik (dari Amerika) dan Alexa band pada 28 Juli di Rasuna Episentrum jam 7 malam-onwards.
Bisa cerita mengenai 'come back-nya’ ini?
Sebenarnya lebih karena kerinduan pada industri musik. Rentang16 tahun adalah waktu panjang untuk istirahat dan kalau saya tidak melakukannya sekarang, maka mungkin saya tidak akan pernah menjalankannya. Album ini diproduseri oleh Rishanda Singgih, produser dan musisi yang masih sangat muda. Dia punya talenta yang luar biasa dan saya sangat senang bisa bekerja sama dengan Shanda. Kita dibesarkan dengan latar belakang musik yang berbeda dan perbedaan masa inilah yang menjadi tema utama dari album Asa. Kita rencananya akan road show setelah launching pada tanggal 6 Juli ke Jakarta, Surabaya, Bali, dan Bandung.
Kenapa memilh recycle?
Saya ingin lagu-lagu Indonesia lama kembali dipopulerkan dengan nuansa yang baru. Menggabungkan lagu-lagu dari era saya dengan aransemen musik dari era Shanda. Kita banyak diskusi soal referensi lagu, apalagi di awal proses album ini. Saya sebenarnya tidak terlalu terbiasa dengan alat musik elektrik karena saya dari dulu lebih banyak bermain dengan nuansa instrumen akustik. Tapi saya sangat menikmati alam digital yang dituangkan dalam album ini. Suasana baru yang menyegarkan.
Kemana saja selama ini ?
Sebetulnya masih tetap ada di dunia hiburan. Namun memang ‘tidak terdengar’ karena tidak terkena ekspos media. Saya tetap aktif dalam sejumlah produksii film maupun pembuatan iklan-iklan.
Susah nggak kembali berkarier di dunia musik setelah belasan tahun vakum?
Saya memang perlu melakukan sejumlah penyesuaian. Industrinya juga sudah berbeda. Penjualan sifatnya lebih banyak digital dan bukan fisikal seperti 16 tahun yang lalu. Perlu sadar saja akan kondisi itu.
Apa yang Anda janjikan dalam album ini?
Insya Allah enjoyment... It's a chill-out album.
Kegiatan lain di luar penggarapan album ini?
Saya juga sedang menyiapkan konser amal untuk Yayasan Aids Indonesia, bersama Duncan Sheik (dari Amerika) dan Alexa band pada 28 Juli di Rasuna Episentrum jam 7 malam-onwards.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar